Ulasan seputar Body Dysmorphic Disorder, gejala penyebab serta Faktor Risiko Body Dysmorphic Disorder
Faktor Risiko Body Dysmorphic Disorder - Body dysmorphic disorder atau gangguan dismorfik tubuh adalah kondisi
psikologis di mana pasiennya biasanya merasa cemas terhadap penampilan
fisik mereka dan berpikir bahwa tubuh mereka mengidap kelainan/defek
tertentu, baik yang memang nyata maupun yang sebenarnya hanya imajinasi
pasien saja.
Dari 100 orang, laki-laki dan wanita, ada 1-2 pasien dengan body dysmorphic disorder, 2-15% melakukan operasi bedah plastik.
Body dysmorphic disorder sering dimulai saat pubertas dan dapat bertahan seumur hidup.
Tanda-tanda & gejala
Gejala dan tanda biasanya menunjukkan tampilan rasa bersalah seperti:
- Pasien tidak dapat berhenti berpikir mengenai bagian tubuh tertentu dan percaya bahwa ada yang salah walaupun sebenarnya tubuh mereka normal sempurna
- Beberapa bagian tubuh yang sering dipikir berlebihan yaitu: hidung, gigi, rambut kepala atau tubuh, payudara, rambut, tahi lalat, bekas luka dan tubuh
- Pasien terlalu terobsesi dengan penampilan hinggabeberapa jam sehari. Mereka bercermin atau mengecek bagian tubuhnya secara konstan. Atau mereka sering datang ke dokter kecantikan, salon, dan dokter gigi untuk memperbaiki kekurangan namun tetap tidak puas dengan hasilnya
- Karakteristik lain dari yaitu menghabiskan sebagian besar waktu dalam sehari untuk dandan, sering tak mau difoto atau direkam, makeup berlebihan, atau menggunakan baju berlebihan sebagai kamuflase
Kemungkinan ada tanda-tanda dan
gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran
akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Penyebab
Penyebab body dysmorphic disorder belum diketahui dengan jelas. Stigma gangguan jiwa
berhubungan dengan penampilan dapat berupa depresi berat, gangguan
obsesif-kompulsif, gangguan kecemasan menyeluruh, fobia tempat ramai,
dan gangguan makan. Belum ada bukti bahwa penyakit ini diturunkan dari
keluarga.
Faktor-faktor risiko
Ada banyak faktor risiko untuk body dysmorphic disorder, yaitu:- Memiliki anggota keluarga yang menderita penyakit ini
- Pernah mengalami kejadian negatif, seperti di-bully semasa kecil/remaja
- Tekanan sosial, orang-orang mengharapkan kecantikan tertentu dari pasien
- Terdapat gejala gangguan mental seperti cemas atau depresi
Obat & Pengobatan
Terapi body dysmorphic disorder tidaklah mudah, khususnya saat pasien tidak mau bekerja sama dalam terapi.
Terapi
perilaku kognitif bersama dengan obat-obatan cukup efektif dan paling
sering diberikan. Pada terapi perilaku kognitif, dokter harus tau
patogen dan mencari tahu hubungan antara orang tersebut dengan reaksi
mental (appearance inferiority) pasien.
Pasien sering berharap
tidak realistis tentang bedah plastik, jadi, pasien harus berobat ke
psikiater untuk membicarakan mengenai rasa bersalah akan penampilannya.
Support group juga sangat efektif untuk terapi penyakit mental.
tes yang biasa dilakukan untuk body dysmorphic disorder
Body dysmorphic disorder sering tidak disadari oleh pasien sehingga
pasien menghindari dokter untuk membicarakan gejalanya. Dokter Anda
dapat mendiagnosis dari riwayat medis dan pemeriksaan fisik atau merujuk
ke ahlinya (psikiater, psikolog) untuk penilaian yang lebih baik.
Kriteria diagnosis yaitu pasien merasa gugup dengan tubuhnya yang tidak
dapat dijelaskan dengan kondisi psikiatrik lainnya.
Pengobatan di rumah
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi body dysmorphic disorder:
- Pertimbangkan terapi kombinasi dengan anggota keluarga, pasangan dan orang penting lainnya
- Bekerja sama penuh dengan dokter untuk sembuh dari penyakit
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
EmoticonEmoticon